REVITALISASI PENDIDIKAN MENDIKNAS REPUBLIK INDONESIA ABDUL MUT’I MELALUI MASJID

Grobogan, 6 Desember 2025 – Ribuan jamaah berkumpul dalam kegiatan Tabligh Akbar dan Peresmian Masjid Roudlotul Jannah Haryanto di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegowanu kabupaten Grobogan. Acara yang dihadiri oleh tokoh masyarakat sampai DPR RI, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wilayah Barat (Tegowanu, Gubug, Tanggungharjo, dan Kedungjati, pemimpin agama, serta warga setempat ini menjadi momen bersejarah bagi umat Islam di kawasan tersebut. Diiringi dengan tari-tarian pentas seni untuk menyambut sang Menteri dari perwakilan siswi SMA dan SMK Gubug serta lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Aniswatul Ulya perwakilan PCM Kedungjati yang sangat merdu menyentuh hati.
Ketua panitia, Dr. AP. H. Yanuar Sasmito, S.IP., M.Si, mengungkapkan rasa syukurnya atas tingginya antusiasme masyarakat Kedungwungu dalam peresmian Masjid Roudlotul Jannah, di mana sekitar 700 undangan hadir dengan persentase kehadiran mencapai 80%. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pak Edi Wuryanto yang telah memberikan dukungan dan penguatan bagi panitia, menjadikan momen ini sebagai langkah besar untuk Persyarikatan Muhammadiyah di daerah tersebut. Dalam acara ini, hasil wakaf yang diperoleh bersama kakak kandung dan tim pembangunan dari Jogjakarta juga mendapatkan apresiasi. Yanwar menambahkan bahwa kehadiran Bapak Menteri dalam acara ini adalah sebuah kehormatan, dan dengan peserta yang mencapai kurang lebih 2.000-an orang, acara ini menjadi luar biasa untuk kegiatan Muhammadiyah. Dalam rangkaian peresmian, dilakukan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti untuk TK, SD, SMP, dan SMK. Masjid ini dijadwalkan akan digunakan untuk sholat Jum’at berjamaah mulai Jumat, tanggal 12 Desember mendatang.
Yanuar juga mengungkapkan harapan agar masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, sosial, dan kegiatan keagamaan yang mampu mempererat persaudaraan antarwarga. Tabligh Akbar ini menghadirkan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed mengajak seluruh jemaah untuk memperkuat iman dan memperkaya ilmu pengetahuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Perwakilan dari pemerintah kabupaten Grobogan menekankan bahwa masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat muamalah, tetapi juga sebagai pusat ibadah yang integral dalam kehidupan masyarakat. Ia mengapresiasi program revitalisasi yang direncanakan untuk tahun 2026, yang dinilai sangat menguntungkan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Menurutnya, kuota untuk perbaikan dan rehab tempat pendidikan di sekitar masjid perlu ditambah, agar fasilitas dapat lebih optimal dalam mendukung kegiatan belajar mengajar sekaligus memperkuat nilai-nilai agama. Dengan demikian, diharapkan masjid dapat berkontribusi lebih besar dalam pengembangan karakter dan spiritualitas generasi muda.
Dr. H. Edy Wuryanto, selaku Anggota Komisi IX DPR RI dalam kunjungannya sangat memuji semangat dan energik sang Menteri yang terlihat dalam setiap pernyataannya. Dalam kesempatan itu, dia menekankan prioritaskan Muhammadiyah dan memberikan informasi mengenai dapur MBG Muhammadiyah yang tersebar di delapan titik di kabupaten Grobogan. Belia juga mendoakan agar sang Menteri selalu mendapatkan rahmat dari Allah, sembari mengungkapkan kebahagiaannya berada di sana dan meyakini bahwa rizki yang disediakan oleh Allah akan selalu ada. Harapannya, pendidikan di Grobogan dapat terus didukung dan dikawal demi kemajuan masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, Mendiknas Abdul Mut’i mengharapkan program revitalisasi pendidikan yang memanfaatkan masjid sebagai pusat pembelajaran. Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dengan pendidikan formal, sehingga menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berakhlak mulia. Dengan memfasilitasi kegiatan belajar di masjid, Abdul Mut’i berharap dapat memberdayakan masyarakat dan menjadikan masjid sebagai tempat yang mendukung pengembangan karakter serta kreativitas anak-anak. Inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan sinergi antara pendidikan agama dan ilmu pengetahuan, serta mendukung pemenuhan kebutuhan pendidikan secara holistik.
Mendiknas juga menambahkan pentingnya peran Masjid sebagai pusat ibadah sekaligus tempat pendidikan dan pelatihan, termasuk PKBM yang menawarkan kursus mesin. memasak, menjahit dan keterampilan lainnya. Dia meminta perhatian pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi semua. Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mut’i juga menyampaikan bahwa penyetaraan pendidikan paket A, B, dan C dapat diakses oleh peserta dan berhak mendapatkan biaya BOS dari pemerintah. Ia menambahkan bahwa untuk tahun 2026, ditargetkan 1.500 guru yang belum memiliki ijazah D4/S1 dapat mengikuti program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan panjang lebar, lugas dan tegas meskipun ada beberapa candaan yang menarik menyampaikan bahwa peran Masjid sebagai pusat persatuan bagi seluruh umat, mengajak setiap individu untuk bersatu dalam rangka memperkuat tali silaturahmi dan kebersamaan. Dalam konteks ini, Muhammadiyah menegaskan komitmennya sebagai risalah Islam yang membawa misi rahmatan lil ‘alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam. Melalui berbagai program dan kegiatan, masjid tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga wadah untuk meningkatkan kualitas spiritual, sosial, dan pendidikan umat. Dengan semangat kebersamaan ini, diharapkan semua lapisan masyarakat dapat saling mendukung dan berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dan penuh berkah.
Beliau mengingatkan masyarakat, terutama di pedesaan, jangan malu menjadi anak desa, tetapi harus bersemangat mencari motivasi dari orang-orang sukses. Ia menekankan bahwa buku pelajaran siswa harus menjadi prioritas utama dibandingkan dengan penampilan atau pakaian, karena buku dan ilmu pengetahuan adalah kunci untuk mencapai segala sesuatu. Pendidikan dipandang sangat penting untuk kemajuan bangsa, demi memastikan anak-anak dari orang tua biasa mencapai sukses. Ia juga menyoroti bahwa iman dan ilmu harus dijunjung tinggi. Abdul Mut’i mendorong masyarakat untuk memperluas wawasan melalui studi lanjut, guna meningkatkan kualitas pendidikan dan kapasitas diri.
Penulis Berita: Suyadi LDK Grobogan




